Pandemi Covid-19 membatasi ruang gerak masyarakat dalam berbagai kegiatan, salah satunya kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah dan ruang kelas. LMS adalah salah satu inovasi yang mampu memfasilitasi kegiatan belajar siswa dari rumah.
Artikel ini akan membahas tentang apa itu LMS dan contohnya, sebagai sebuah program dan sistem yang dapat membantu tenaga ajar dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar tanpa batasan ruang dan waktu.
Mari bersama mengetahui dan memahami konsep dasar Learning Management System dalam pendidikan beserta fitur-fiturnya.
Mengenal LMS
Apakah yang dimaksud LMS pada bidang pendidikan? LMS adalah singkatan dari Learning Management System, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti sistem manajemen pembelajaran dengan tujuan utama memudahkan pengelolaan kegiatan ajar.
LMS berwujud perangkat lunak (software) yang dirancang khusus untuk melakukan perintah membuat, melakukan, dan mendistribusikan konten-konten pembelajaran.
LMS diharapkan dapat membantu tenaga ajar, khususnya para guru, dalam merencanakan pembuatan silabus. Selain itu, juga dapat membantu guru dalam mengelola bahan ajar, mengelola aktivitas dan nilai siswa, dan melakukan rekapitulasi absensi secara otomatis.
Diharapkan juga dengan adanya program digital atau aplikasi LMS ini dapat memudahkan guru mengadakan kegiatan pembelajaran online, yang kemudian disebut dengan e-learning.
Tentu saja, selain memudahkan dan meringankan kerja guru, LMS juga akan sangat membantu untuk para siswa dalam kegiatan belajar dengan mudah. Kegiatan dan media belajar menjadi lebih menarik dengan dibuatnya konsep-konsep pembelajaran yang baru.
Siswa juga akan difasilitasi dengan e-book, audio, video, dan animasi yang dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran dengan lebih baik lagi.
Fitur-Fitur LMS
Setelah memahami apakah yang dimaksud LMS pada bidang pendidikan, mari mengenal fitur-fitur yang dimiliki oleh LMS dalam memudahkan guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebagai sebuah software, LMS dibekali dengan berbagai fitur yang mendukung memaksimalkan user experience dan sekaligus memudahkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih efisien. Beberapa fitur-fitur LMS adalah sebagai berikut:
1. Pendaftaran Online
Fitur ini dapat membantu calon siswa dan orang tua untuk mendaftarkan diri ke sekolah yang diinginkan. Semua data terkait calon siswa dikumpulkan dan dikirimkan secara online.
Selain pendaftaran untuk masuk sekolah, guru dapat membuat ruang kelas dan mengundang siswanya untuk mendaftarkan dirinya ke kelas online tersebut. Semua informasi terkait pembelajaran dan kegiatan belajar dibagikan melalui kelas online.
Fitur kelas online ini bisa ditemukan pada contoh LMS adalah seperti Google Classroom.
2. Interface yang User Friendly
Tidak semua siswa melek teknologi seperti di Indonesia. Di satu sisi, terdapat sekelompok siswa yang sudah mengenal teknologi namun hanya sekedar untuk menikmati hiburan, seperti bermain game dan menggunakan sosial media.
Maka dari itu, LMS adalah media pembelajaran yang sangat mengedepankan tampilan (interface) yang dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa. Tampilannya dibuat sederhana dengan pemilihan warna yang tepat sehingga sangat ramah bagi semua pengguna.
3. Kamera untuk Tatap Muka
Agar proses pembelajaran dan penyampaian materi berjalan dengan lancar sebagaimana di kelas, fitur kamera membantu guru dan siswa untuk bisa melakukan tatap muka walau tidak berada dalam satu ruangan yang sama.
Selain itu, guru dan siswa juga bisa memanfaatkan fitur share screen dalam kegiatan presentasi.
4. Presentasi dengan Share Screen
Student Centered Learning merupakan konsep pembelajaran dengan tujuan menstimulasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Jadi, proses penyampaian materi tidak hanya melalui guru/pengajar, namun juga dari siswa melalui presentasi atau SGD (Small Group Discussion).
Dalam kegiatan e-learning, siswa dapat melakukan presentasi dengan menggunakan fitur share screen yang umum terdapat pada aplikasi LMS adalah seperti Zoom, Webex, dan Google Classroom. Selain share screen, terdapat juga fitur white board.
5. Kolom Chat dan Reaksi
Selama tatap muka secara online, siswa dan guru dapat berinteraksi via audio maupun tulisan dengan memanfaatkan kolom chat yang tersedia.
Jadi, agar proses pemberian materi oleh guru tidak terinterupsi, siswa dapat menyampaikan pertanyaan maupun opininya melalui kolom chat tersebut. Selain itu, tersedia juga reaksi seperti mengacungkan jempol, bertepuk tangan, dan mengangkat tangan.
6. Submit Tugas dan Memberikan Komentar
Learning Management System Kemendikbud membantu guru dalam pembagian tugas harian kepada siswa, begitupun juga dengan mengumpulkannya. Siswa cukup mengunggah hasil tugasnya ke kolom yang telah dibuat oleh guru/pengajar.
Guru juga dapat memberikan komentar atas hasil kerja dan tugas yang dikumpulkan oleh siswa. Siswa bisa mengecek komentar yang diberikan untuk kemudian memperbaiki kekurangan atas tugas yang dikumpulkan.
7. Penilai, Absensi dan Statistik Perkembangan Siswa
Fitur yang terakhir pada LMS adalah fitur yang bersifat informatif dan dibuat secara otomatis oleh sistem, berdasarkan pengaturan yang telah ditentukan.
Tugas, tes dan ujian yang telah dikerjakan oleh siswa akan dinilai oleh guru, baik secara manual maupun otomatis dengan mengatur skor setiap soal. LMS seperti Google Form memungkinkan guru untuk mengatur perolehan nilai atas hasil tugas/ujian siswa.
Absensi dapat dilihat melalui history login atau join class yang dilakukan rutin setiap harinya. Kemudian dari data keduanya guru bisa memperoleh statistik perkembangan siswa selama kegiatan belajar dengan metode e-learning.
Manfaat dan Kelebihan LMS
Dari pengertian dan fitur LMS apa saja yang dimiliki, adapun manfaat yang dapat dirasakan oleh para guru maupun siswa dengan adanya kelebihan LMS adalah sebagai berikut:
- Memungkinkan terjadinya proses pembelajaran baik secara tatap muka maupun tidak secara online dari mana saja dan kapan saja, selama guru/siswa memiliki jaringan internet yang baik dan stabil.
- Kemampuan TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) dan penggunaan internet siswa menjadi lebih terarah dan positif.
- Media dan referensi pembelajaran yang lebih beragam, tidak hanya terpaku pada text book.
- Variasi bentuk tugas yang mampu menumbuhkan daya kreatifitas siswa maupun guru.
- Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien, tidak terpaku pada waktu maupun tempat.
- Tugas guru dalam menyusun silabus, membuat materi dan tugas, serta penyelenggaraan ujian menjadi lebih mudah dan cepat.
- Memudahkan penyampaian informasi dari guru kepada siswa, dan sebaliknya.
- Memudahkan guru dalam menganalisis perkembangan siswa selama kegiatan belajar.
- Tenaga pendidikan di luar pembelajaran (staff administrasi) menjadi lebih mudah mengelola data terkait siswa dan lembaga pendidikan tempat ia bekerja.
Itulah hal-hal yang merupakan kelebihan dan manfaat dari penggunaan LMS adalah dalam kegiatan e-learning di bidang pendidikan.
Penutup
Sekian pembahasan artikel kali ini mengenai apa itu LMS dan manfaatnya. Semoga bermanfaat, khususnya anda yang bekerja dan bergerak di bidang pendidikan. Karena LMS adalah program yang akan sangat membantu memaksimalkan kinerja tenaga ajar dalam proses kegiatan pembelajaran yang cemerlang. Terima kasih telah membaca hingga akhir.